LAPORAN : KABULAN
GEN,Lubuk Pakam-Bupati
Deliserdang Drs Haji Amri Tambunan memberi dukungan sepenuhnya serta akan
meresmikan tugu perjuangan nasional penembakan Jeep Komisi Tiga Negara (KTN) di
Km 52 Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang yang telah
selesai dibangun,dalam waktu dekat ini.
Penjelasan
tersebut dikemukakan Bupati Drs Haji Amri Tambunan melalui Wabup H Zainuddin
Mars pada pertemuan dengan Pimpinan Cabang Legiun Veteran RI Kabupaten
Deliserdang H Amaluddin bersama anggota dan Ketua Panitia peresmian tugu Tampai
Bukit didampingi Drs Hemat Gurusingan (Wakil Ketua), Drs Abel Tarigan
(Sekretaris) dan HM Husni Siregar (Humas/unsur PPM Deliserdang).
Sementara
Wabup H Zainuddin Mars didampingi Asisten I H Syafrullah S.Sos,MAP, Kedia Cipta
Karya Ir H Abdul Haris Pane MM, Kadis Infokom Drs Neken Ketaren serta Staf Ahli
Bupati Drs H Zainal Arifin dan Parlaungan Lubis SH.
Ketua
Panitia Peresmian Tugu Tampai Tarigan didampingi Drs Abel Tarigan dan Drs Hemat
Gurusingai MPd menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Deliserdang Drs Haji
Amri Tambunan yang sangat peduli terhadap pembangunan tugu perjuangan yang
memiliki historis dalam merebut dan mempertahankan kemedekaan republik Indonesia.
Karenanya kami sangat mengharapkan agar peeresmian tugu perjuangan ini
diresmikan Bupati Deliserdang Drs Haji Amri Tambunan yang juga merupakan putra
pejuang, ungkap Ketua LVRI Kecamatan Sibolangit.
Sementara
Sekretaris Panitia Drs Abel Tarigan menjelaskan peresmian tugu yang telah
selesai dibangun berlokasi di kawasan Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit akan
dihadiri sekira 2.000 an massa dan undangan terdiri dari Muspida,jajaran LVRI,
pejuang, tokoh masyarakat, alim ulama, generasi muda dan sejumlah Bupati/Walikota
diawali dengan pembukaan selubung, penanda tanganan prasasti dan pembacaan
sejarah perjuangan.
Pada
kesempatan itu, Wabup H Zainuddin Mars menyambut baik rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam rangkaian peresmian tugu perjuangan nasional di Desa
Bandar Baru Kecamatan Sibolangit.
Wabup memerintahkan Asisten I H Syafrullah
dan Kadis Cipta Karya Ir H Abdul Haris Pane untuk berkoordinasi dengan Panitia
untuk menetapkan jadwal peresmian.
Mengutip
tulisan Letjen Jamin Ginting dalam bukunya “Bukit Kadir” halaman 229, peristiwa
penembakan Jeep Komisi Tiga Negara (KTN) bermula ketika Belanda melaporkan kepada
KTN bahwa daerah pendudukannya telah aman dan bersih dari TNI. Karenanya KTN ingin melihat serta menyaksikan apakah
benar daerah yang diduduki Belanda itu aman.
Pada
18 Maret 1949 jam 10:00 sebuah Jeep putih dipakai anggota-anggota Military
Opserver KTN No 2 melintas datang dari Medan.Komandan Seksi Letnan Tereteh
Ginting bersama anggota yang selama tiga hari telah menunggu di KM 52
Medan-Brastagi memberi isyarat agar jeep berhenti. Tetapi seorang militer
Belanda yang berada diatas Jeep mengeluarkan perkataan kasar sehingga Komandan
Seksi memerintahkan anak buahnya segera menembak Jeep tersebut.
Terjadilah
tembak menembak antara TNI dengan militer Belanda sehingga Jeep KTN terjungkir
dan pasukan TNI terus menyerbu sehingga anggota KTN dan militer Belanda
melarikan diri ke hutan.
Peristiwa
itu menggemparkan pihak KTN dan mengadukan ke PBB dan pihak RI.Dari peristiwa
itu KTN tidak dapat dipercaya lagi karena agresi Belanda terus berjalan.PBB
akhirnya memaksa Belanda agar segera mengadakan perundingan dengan pihak RI
untuk mengakhiri agresi Belanda di wilayah Indonesia.
Dari
peristiwa penambakan Jeep KTN di KM 52 Medan-Brastagi Kecamatan Sibolangit ini
memaksa Belanda untuk mengadakan gencatan senjata dan menggelar konferensi Meja
Bundar di Den Haag yang akhirnya mengakui kedaulatan RI pada 27 Desember 1949
Tidak ada komentar:
Posting Komentar