www.beritamonitor.com

www.beritamonitor.com

Minggu, 19 Januari 2014

Anaknya Diculik Ibu & Keponakan Nyaris Tewas

Intan di Polsek Medan Timur
BUSER, MEDAN. Frengki (26) Intan (49) warga Jalan Asrama, Mukhtar Basri menjadi bulan bulan Mus tika alias Imus. Selain mengalami luka disekujur tubuh, Imus juga berusaha membunuh keduanya dengan mengacungkan pisau. Berungtung warga yang melihat akhirnya berhasil melerainya. Peristiwa ini terjadi saat keduanya berusaha mencari Olid (22) anak Intan, Minggu (19/1) jam 15.00 wib
Dikantor polisi, Intan mengaku bahwa Imus adalah pria yang membawa lari anaknya Olid. Selain itu, Intan mengatakan bahwa Imus adalah seorang residivis yang bolak masuk keluar penjara dengan kasus narkoba dan pencurian. Dikisahkan Frengki, dengan mengendarai kereta, Frengki bersama tantenya Intan berniat mencari Olid yang sudah hari tidak pulang kerumah.
Ditengah perjalanan, tepatnya di Jalan Asrama, keduanya berjumpa dengan Imus. Selanjutnya, keduanya langsung menghampiri Imus guna menanyakan keberadaan anaknya Olid yang diculik Imus dari kosnya di Jalan Multatuli. "Dimana anak aku kau sembunyikan,"tanya Intan. Mendengar pertanyaan itu, Imus bukannya malu, sebaliknya, Imus langsung marah-marah sembari melawan keduanya. Bahkan Imus sempat meminta uang Rp 500 ribu kepadan Intan dengan alasan pengganti uang susu dan makan yang telah membiayai anaknya. "ganti dulu uang aku Rp 500 ribu, karna aku udah membiayai makan anak mu,"kata Intan meniruan ucapan Imus.

Suasana akhirnya pun semakin ricuh, bahkan Imus berbalik mendatangi keduanya. Akibatnya, Frengki pun menjadi bulan bulanan Imus, Perut, dada dan wajahnya dipukuli Imus hingga mengalami luka memar. Sementara, Intan terjatuh kedana jalan. Bukan hanya itu, keduanya pun juga nyaris tewas setelah Imus mengeluakan pisau yang simpan dari balik bajunya.
Beruntung, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh warga. Melihat kedatangan warga yang cukup ramai, Imus langsung melarikan diri. Sementara, Frengki dan tatenya Intan langsung mendatangi Polsek Medan Timur untuk melaporkan kejadian yang baru dialami. Dihadapan petugas, Frengki membenarkan atas penganiayaan yang dialaminya,"saya dan tante saya mau mencari Olid (anak Intan), tiba-tiba di Jalan Asrama kami berjumpa sama dia (Imus). Dia langsung marah-marah sama kami, perut saya, dada dan muka saya dipukulinya. Dia juga sempat mengeluarkan pisau, untung aja pisau itu tidak mengenai say. Terus tante saya ditolaknya daritas kereta, makanya lutut dan kaki-nya sakit,"terang Fengki.
Sementar, Intan berharap petugas segera menangkap Imus yang telah menganiaya dirinya dan membawa lari anaknya,"anak saya kerja didaerah jalan Multatuli, makanya dia kos disana. Saya tau anak saya diculik Imus karna anak saya nelpon saya kalau dia bersama Imus. Anak saya juga bilang kalau dia selalau dipukuli sama Imus. Memang, dia (Imus) suka sama anak saya, saya juga tidak tau apakah anak saya pacaran sama dia. Kalau memang pacaran saya tidak ijinkan karna dia sendiri sudah punya anak istri. Keluarganya aja tidak pernah dinafkahi apa lagi anak saya,"terangnya sembari mengatakan bahwa Imus baru keluar penjara karna kasus pembongkaran rumah.
Setelah mendengar semua keterangan dari keduanya, untuk melangkapi berkas laporan, patugas SPK Polsek Medan Timur  langsung memberikan surat pengantar visum kerumah sakit Pirngadi Medan. "Visum dulu kerumah Sait Pirngadi, biar cepat kita proses."ucap petugas.Sementara, suami Intan yang datang ke Polsek Medan Timur berharap agar petugas segera menangkap Imus sebelum dirinya pergi jauh,"kami takut dia sudah pergi jauh pak, makanya kami berharap dia cepat ditangkap,"pintanya mengakhiri. (irul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GENERASI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger