Intan di Polsek Medan Timur |
Dikantor polisi, Intan mengaku bahwa Imus adalah pria
yang membawa lari anaknya Olid. Selain itu, Intan mengatakan bahwa Imus
adalah seorang residivis yang bolak masuk keluar penjara dengan kasus
narkoba dan pencurian. Dikisahkan Frengki, dengan mengendarai kereta,
Frengki bersama tantenya Intan berniat mencari Olid yang sudah hari
tidak pulang kerumah.
Ditengah perjalanan, tepatnya di Jalan Asrama, keduanya
berjumpa dengan Imus. Selanjutnya, keduanya langsung menghampiri Imus
guna menanyakan keberadaan anaknya Olid yang diculik Imus dari kosnya di
Jalan Multatuli. "Dimana anak aku kau sembunyikan,"tanya Intan.
Mendengar pertanyaan itu, Imus bukannya malu, sebaliknya, Imus langsung
marah-marah sembari melawan keduanya. Bahkan Imus sempat meminta uang Rp
500 ribu kepadan Intan dengan alasan pengganti uang susu dan makan yang
telah membiayai anaknya. "ganti dulu uang aku Rp 500 ribu, karna aku
udah membiayai makan anak mu,"kata Intan meniruan ucapan Imus.
Suasana akhirnya pun semakin ricuh, bahkan
Imus berbalik mendatangi keduanya. Akibatnya, Frengki pun menjadi bulan
bulanan Imus, Perut, dada dan wajahnya dipukuli Imus hingga mengalami
luka memar. Sementara, Intan terjatuh kedana jalan. Bukan hanya itu,
keduanya pun juga nyaris tewas setelah Imus mengeluakan pisau yang
simpan dari balik bajunya.
Beruntung, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh warga.
Melihat kedatangan warga yang cukup ramai, Imus langsung melarikan diri.
Sementara, Frengki dan tatenya Intan langsung mendatangi Polsek Medan
Timur untuk melaporkan kejadian yang baru dialami. Dihadapan petugas,
Frengki membenarkan atas penganiayaan yang dialaminya,"saya dan tante
saya mau mencari Olid (anak Intan), tiba-tiba di Jalan Asrama kami
berjumpa sama dia (Imus). Dia langsung marah-marah sama kami, perut
saya, dada dan muka saya dipukulinya. Dia juga sempat mengeluarkan
pisau, untung aja pisau itu tidak mengenai say. Terus tante saya
ditolaknya daritas kereta, makanya lutut dan kaki-nya sakit,"terang
Fengki.
Sementar, Intan berharap petugas segera menangkap Imus
yang telah menganiaya dirinya dan membawa lari anaknya,"anak saya kerja
didaerah jalan Multatuli, makanya dia kos disana. Saya tau anak saya
diculik Imus karna anak saya nelpon saya kalau dia bersama Imus. Anak
saya juga bilang kalau dia selalau dipukuli sama Imus. Memang, dia
(Imus) suka sama anak saya, saya juga tidak tau apakah anak saya pacaran
sama dia. Kalau memang pacaran saya tidak ijinkan karna dia sendiri
sudah punya anak istri. Keluarganya aja tidak pernah dinafkahi apa lagi
anak saya,"terangnya sembari mengatakan bahwa Imus baru keluar penjara
karna kasus pembongkaran rumah.
Setelah mendengar semua keterangan dari keduanya, untuk
melangkapi berkas laporan, patugas SPK Polsek Medan Timur langsung
memberikan surat pengantar visum kerumah sakit Pirngadi Medan. "Visum
dulu kerumah Sait Pirngadi, biar cepat kita proses."ucap
petugas.Sementara, suami Intan yang datang ke Polsek Medan Timur
berharap agar petugas segera menangkap Imus sebelum dirinya pergi
jauh,"kami takut dia sudah pergi jauh pak, makanya kami berharap dia
cepat ditangkap,"pintanya mengakhiri. (irul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar