Amora |
Setelah dua hari berjalan kaki dan berkeliling di seputaran Medan, akhirnya Amora (35) tiba di Medan, dengan raut wajah penuh kesedihan, Amora pun mendatangi Polsek Sunggal untuk meminta bantuan kepada pihak kepolisian. Kepada petugas, Amora mengaku disekap oleh Jum yang merupakan penyalur tenaga kerja Asal Aceh.
Dikisahkannya, perkenalan Amora dengan Jum berawal saat dirinya masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indionesia (TKI) di Malaysia, setahun yang lalu. "Dulu kami sama-sama di Malaysia, Asrama dia sama saya dekat,"ujarnya. Singkatnya, saat itu, masa kerja atau kontrak Aroma pun habis. Karna dirinya masih memerlukan pekerjaan akhirnya Aroma pun mendatangi Jum di Asrama tempatnya tinggal dengan niat mencarikan pekerjaan kepadanya.
"Karna aku dengan dia bisa masukkan orang kerja, makanya
aku minta kerjaan sama dia,"terangnya. Kedatangan Aroma langsung
disambut baik oleh Jum, selanjutnya Jum pun menawarkan korban untuk
bekerja di Philipina sebgai buruh pabrik elektronik dengan penghasilan 5
juta perbulan. Mendengar tawaran ini, tanpa pikir panjang lagi, korban
langsung menerima tawaran tersebut dengan syarat dirinya harus membayar
uang administrasi sebesar Rp 1,5 juta. Lagi-lagi korban pun menyetujui
persyaratan yang diberikan Jum.
Akhirnya, awal bulan Mei 2014 lalu, korban bersama Jum
berangkat ke kota Aceh. Disana korban tempatkan Jum disebuah rumah tanpa
ada penghuni lainnya. Korban mengaku selama 2 minggu, korban hanya
diberi makan sehari sekali, bahkan korban juga kerap mendapat
penyiksaan,"disana aku jarang dikasih makan, terus aku juga sering
dimarahi dan dipukulinya,"terang Amora sembari mengatakan di rumah itu
korban dijaga oleh 2 orang pemuda berbadan tegap.
Beruntung, korban berhasil melarikan diri dari penyekapan
tersebut. Dengan menumpangi truk, Kamis (29/5) malam, korban pun tiba
di kota Medan tepatnya di Jalan TB Simatupang, dekat terminal Pinang
Baris. (neny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar