Wibi Ari Wibowo |
BUSER, SUNGGAL. Gara-gara ingin membela anaknya yang dipukuli, Aiptu Imransyah Ginting (45) warga Asam Kumbang, Medan Selayang, nyaris tewas setelah dipunggung dan kupingnya dicangkul. Hingga saat ini korban yang sehari-harinya bertugas di Polsek Sunggal sebagai juruperiksa masih dirawat di ruangan ICU Rumah Sakit Bina Kasih Jalan TB Simatupang, Sunggal, Kamis (9/7) jam 23.00 wib.
Data yang didapat di Polsek Sunggal menyebutkan, peristiwa ini berawal dari kekesalan tersangka Wibi Ari Wibowo (25) yang melihat kedua putra korban masing-masing Odi Armaya Ginting (19) dan Diki Prayanto Ginting (17) melintas di Jalan Keluarga Gang Durhama, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, dengan mengendarai kereta jenis Honda Beat dan Honda Revo.
"Mereka geber-geber di depan rumah saya pak,"terang Wibi. Merasa terganggu dengan suara kenalpot kereta keduanya, Wibi langsung keluar rumah dan memanggil keduanya. Tanpa banyak cerita tersangka Wibi langsung memukuli keduanya hingga babak belur. Tak terima dengan pemukulan tersebut, keduanya Odi dan Diki langsung menghubungi orangtuanya yang tak lain Aiptu Imransyah Ginting yang bertugas sebagai Juruperiksa di Polsek Sunggal.
Tak lama kemudian, Imransyah Ginting datang dan langsung menghampiri Wibi guna menanyakan maksud pukulan yang dialami anaknya,"saya orangtua mereka, kenapa kau pukuli anak aku,"tanya korban. Mendengar ucapan korban, tersangka Wibi bukannya meminta maaf melainkan tersangka Wibi malah menantang korban untuk berduel. Padahal menurut korban, sebelum terjadinya penganiayaan tersebut dirinya sudah menyebutkan identitasnya namun tersangka tetap bersikeras,"kalau kau polisi kenapa rupanya, gak takut aku,"kata tersangka.
Akibatnya, perkelahian antara Imransyah dan tersangka Wibi Ari Wibowo pun tak terelakkan lagi. Dalam perkelahian tersebut tersangka Wibi sempat kewalahan melawan Imransyah. Tak terima dirinya dipukul, tersangka Wibi lansung pergi ke rumah dan mengambil sebuah cangkul yang ada di teras rumahnya. Dengan kondisi marah, Wibi langsung melayangkan cangkul tersebut ke tubuh Imransyah hingga mengenai punggung Imransyah.
Tak sampai disitu, tersangka Wibi kembali melayangkan cangkulnya, namun kali ini Imransyah berhasil menangkis dengan tangannya hingga gagang cangkul tersebut patah. Pun begitu Wibi dengan cepat mengambil kembali cangkul tersebut dan kembali melayangkan cangkul tersebut hingga mengenai kuping korban, akibatnya korban yang sudah bersimbah darah langsung terkapar bersimbah darah.
Beruntung, warga yang mengetahui kejadian tersebut dengan cepat langsung menyelamatkan nyawa korban dengan membawa korban ke Rumah Sakit Bina Kasih, sementara tersangka Wibi yang berusaha melarikan diri berhasil diamankan warga. Tak lama kemudian petugas Reskrim Polsek Sunggal yang di pimpin langsung Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto Sik, di dampingi Kanit Reskeim Iptu. Adhi P Utomo tiba di lokasi. Malam itu juga petugas langsung memboyong tersangka bersama barang buktinya sebuah cangkul ke Polsek Sunggal.
Di kantor polisi, tersangka Wibi Ari Wibowo mengaku sudah kesal dengan kedua anak korban sejak 2 tahun yang lalu,"sudah 2 tahun saya kesal sama mereka berdua pak, mereka kalau naik kereta selalu menggeber-geber. Kebetulan malam itu saya lagi istirahat,"terangnya. Bukan hanya itu, ia juga tidak mengetahui jika korban adalah seorang polisi,"saya tidak tau kalau bapak itu benar polisi pak, saya pikir ucapannya itu cuma main-main aja, kalau tau bapak itu polisi saya mana berani,"ujarnya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu Adhi Putranto Utomo kepada wartawan membenarkan jika tersangka sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan."malam itu juga tersangka sudah kita amankan dan saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan,"pungkas Adhi. (putra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar