Fitri |
BUSER/MEDAN, Fitri (20) hanya bisa duduk bersender di kursi batu di Polsek Sunggal,
ini karna gelang dan kalung emas miliknya dibawa lari hawita hamil,
Minggu (9/3) jam 12.00 wib.
Ditemani seorang temannya,
Ftri yang merupakan mahasiswi di Universitas Panca Budi ini mengisahkan
penipuan itu berawal saat dirinya hendak berangkat kuliah dengan
menumpangi angkot 118 Mekar Jaya Trayek Tuntungan-Belawan. Namun
ditengah perjalanan tepatnya di Jalan simpang Tuntungan, seorang wanita
hamil yang mengaku bernama Nisa menyetop angkota tersebut, layaknya
sebagai penumpang bisa, wanita hamil itu pun duduk disebelah fitri.
Bahkan, selama berada di dalam angkot, wanita itu terus
menanyakan Fitri beberapa pertanyaan, seperti tujuan dan kuliah dimana.
Fitri yang tidak memiliki firasat buruk pun terus menjawab semua
pertanyaan dari wanita itu. Tepat di Jalan Amal, Sunggal, wanita hamil
itu langsung meluncurkan aksinya dengan berpura-pura menemukan emas
tepat dibawah bangku Fitri.
"Kertas apa ini dek,"tanya Nisa. Mendengar
pertanyaan itu, Fitri lantas menjawab bahwa kertas itu bukan
miliknya."gak tau bu, buka aja coba,"ujar fitri.
Saat dibuka, tenyata di dalam kertas itu terdapat kalung emas
lengkap dengan suratnya,"emas ini dek, punya siapa ini. Kalau gak ada
yang punya biar kita bagi dua aja,"ucap Nisa.
Awalnya,
Fitri tak begitu tertarik dengan ditemukannya emas tersebut, namun karna
Nisa terus memaksa, akhirnya Fitri pun menuruti permintaan Nisa,"kita
jual aja kalung emas ini, biar uangnya bisa kita bagi 2. Tapi kamu aja
yang jual ya, soalnya saya mau jumpai suami saya dulu. Terus sebagai
jaminannya gelang dan kalung kami biar saya yang pegang. Ini nomor
telpon saya, coba kamu miscol nomor hape saya. Nanti kalau usah kamu
jual, telpon saya ya,"terang Fitri menirukan ucapan wanita hamil
tersebut.
Fitri yang mengaku merasa di hipnotis langsung memberikan
semua perhiasan miliknya. Usai memberikan semua perhiatan itu,, Nisa
pun turun di Jalan Amal sembari mengatakan agar Fitri jangan lupa
menghubunginya.
Tepat di Pajak Kampung Lalang, Fitri langsung menuju toko Mas
guna menjual kalung temuan itu. Mulai dari kepala hingga ujung kaki,
semua tubuh Fitri lemas saat dirinya mengetahui jika kalung itu bukanlah
emas melainkan imitasi. Sadar sudah menjadi korban penipuan, Fitri
langsung menghubungi Nisa. Bahkan detak jantung Fitri semakin berdetak
kencang saat nomor telpon Nisa tak bisa dihubungi. Sadar sudah menjadi
korban penipuan dengan cepat Fitri langsung mendatangi Polsek Sunggal
untuk melaporkan kejadian yang baru dialaminya.
Di depan petugas, wanita yang tinggal di Jalan Pasar 2,
Tuntungan ini pun menceritakan kejadian tersebut,"tolong pak, saya baru
kena tipu pak, gelang dan kelung emas saya dibawa lari pak,"terang Fitri
sembari menceritakan kejadian tersebut. Usai mendengarkan keterangan
dari Fitri petugas langsung membawa Fitri keruangan juruperiksa untuk di
tindak lanjuti. Beberapa jam kemudian, orangtua Fitri akhirnya datang
ke Polsek Sunggal, guna mendampingi anaknya.(irul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar