BUSER/BELAWAN, Ribuan bal pakaian bekas, minuman keras (miras) dan barang selundupan lainnya dimusnahkan Bea dan Cukai Belawan, Kamis (3/4) sore. Benda seludupan itu merupakan hasil sitaan dari kapal penumpang KM Kelud.
Pemusnahan ini dilakukan di dua lokasi, yaitu di halaman Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan, Jalan Anggada II Belawan dan di PT Nitori Furniture Indonesia, KIM 2, Medan.
"Pemusnahan barang selundupan ini merupakan hasil penyitaan dari pelanggaran hukum dalam kurun dua tahun terakhir dan merugikan negara hingga miliaran rupiah," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Belawan, Widi Hartono.
" Barang-barang ilegal itu dimusnahkan dengan cara dibakar dan dihancurkan menggunakan alat berat. Semua barang inport ini sama sekali tidak memilikiperizinan di bidang import," katanya.
Saat disinggung mengenai modus penyelundupan barang-barang yang dimusnahkan itu, Selain itu, Widi mengatakan modus penyeludupan ini dilakukan dengan menggunakan kapal penumpang,"mereka membawa barang-barang seludupan ini dengan menggunakan kapal penumpang. Namun untuk memuluskan kerja mereka, mereka memanfaatkan jasa kapal tongkang,"terangnya sembari mengatakan semua barang seludupan itu tidak memiliki nama pengirim dan penerima,"jelasnya.(masuri)
Pemusnahan ini dilakukan di dua lokasi, yaitu di halaman Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan, Jalan Anggada II Belawan dan di PT Nitori Furniture Indonesia, KIM 2, Medan.
"Pemusnahan barang selundupan ini merupakan hasil penyitaan dari pelanggaran hukum dalam kurun dua tahun terakhir dan merugikan negara hingga miliaran rupiah," kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean Belawan, Widi Hartono.
" Barang-barang ilegal itu dimusnahkan dengan cara dibakar dan dihancurkan menggunakan alat berat. Semua barang inport ini sama sekali tidak memilikiperizinan di bidang import," katanya.
Saat disinggung mengenai modus penyelundupan barang-barang yang dimusnahkan itu, Selain itu, Widi mengatakan modus penyeludupan ini dilakukan dengan menggunakan kapal penumpang,"mereka membawa barang-barang seludupan ini dengan menggunakan kapal penumpang. Namun untuk memuluskan kerja mereka, mereka memanfaatkan jasa kapal tongkang,"terangnya sembari mengatakan semua barang seludupan itu tidak memiliki nama pengirim dan penerima,"jelasnya.(masuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar